Kenapa Performa Blogger Otomatis Menurun Jika Di Pasangkan Kode Script Google Adsense. Padahal Sebelum Kode Script Adsense Dipasang Performa Blogger Ijo Dengan Nilai 97, sedangkan Setelah akode Adsense Dipasang Performa Blogger Otomatis menurun Menjadi Kuning Dengan Nilai 62.
Pada Kesempatan Kali Ini Saya Akan Membahas Alasan Kode Script Google Adsense Bisa Menurunkan Performa Blogger Dan Cara Mengatasinya.
Alasan Kode Script AdSense Menurunkan Performa Blogger, Monetisasi blog menggunakan Google AdSense adalah salah satu cara paling populer untuk mendapatkan penghasilan dari konten yang kita buat. Banyak pemilik blog yang memilih Google AdSense karena mudah diintegrasikan dan memiliki jangkauan iklan yang luas. Namun, ada masalah yang sering muncul setelah memasang kode AdSense pada blog, yaitu penurunan performa blog. Artikel ini akan membahas secara mendalam.alasan kode AdSense menurunkan performa blog, serta bagaimana cara mengatasinya.
Berikut adalah alasan Kode Script Google Adsense Bisa Menurunkan Performa Blog.
Alasan Script Adsense Menurunkan Performa Blog
1. Penambahan Permintaan HTTP Eksternal
Salah satu alasan utama mengapa kode AdSense dapat menurunkan performa blog adalah karena skrip AdSense memerlukan permintaan HTTP tambahan ke server eksternal Google. Setiap kali halaman blog dimuat, skrip AdSense harus mengirimkan permintaan untuk mengambil iklan dari server Google. Hal ini memperpanjang waktu yang dibutuhkan oleh browser untuk memuat semua elemen di halaman, karena permintaan tambahan ini harus diproses di luar server tempat blog di-hosting.
Semakin banyak permintaan HTTP, semakin lambat halaman akan dimuat, terutama jika koneksi internet pengguna lambat. Permintaan eksternal ini juga dapat mengganggu kecepatan blog saat diakses dari wilayah dengan infrastruktur internet yang kurang optimal.
2. Blocking Render pada Browser
Meskipun kode AdSense sering dipasang menggunakan metode async (asynchronous), dalam beberapa kasus, browser masih perlu menunggu untuk memuat beberapa elemen penting pada halaman blog. Hal ini terjadi karena skrip AdSense perlu menunggu konten iklan dimuat dari server Google, dan proses ini bisa menghambat rendering elemen lainnya di blog, terutama pada perangkat dengan sumber daya terbatas.
Sebagai contoh, elemen-elemen penting seperti gambar, teks, atau fitur interaktif blog mungkin tertunda dalam proses pemuatan karena skrip AdSense memblokir render. Ini menyebabkan pengguna merasa blog lambat dan tidak responsif.
3. Penggunaan Sumber Daya yang Tinggi
Iklan yang ditampilkan oleh Google AdSense sering kali melibatkan elemen-elemen yang membutuhkan sumber daya tinggi, seperti gambar beresolusi tinggi, animasi, dan bahkan video. Iklan video atau animasi, khususnya, bisa membebani CPU dan memori perangkat pengguna, terutama jika blog diakses melalui perangkat mobile dengan spesifikasi rendah.
Selain itu, skrip iklan juga memerlukan lebih banyak bandwidth untuk diunduh dan ditampilkan di halaman. Jika terlalu banyak iklan yang dimuat secara bersamaan, ini dapat memperlambat keseluruhan kecepatan halaman dan membuat pengalaman pengguna kurang optimal.
4. Pemrosesan Dinamis Iklan
Google AdSense memiliki teknologi cerdas yang memproses halaman secara dinamis untuk menentukan posisi iklan yang paling optimal. Namun, pemrosesan dinamis ini dapat memerlukan waktu tambahan, karena AdSense menganalisis tata letak halaman blog untuk menemukan area kosong yang cocok untuk menampilkan iklan. Proses analisis ini memakan waktu dan sumber daya, terutama pada halaman yang sangat kompleks dengan banyak elemen.
Sebagai contoh, ketika menggunakan fitur AdSense otomatis, AdSense akan terus memindai halaman untuk mencari tempat yang ideal bagi iklan. Proses ini berlangsung di latar belakang dan bisa memperpanjang waktu pemuatan halaman, terutama jika template blog memiliki banyak elemen yang harus dianalisis.
5. Tampilan Iklan yang Tidak Dioptimalkan
Beberapa iklan yang ditampilkan melalui AdSense mungkin tidak dioptimalkan untuk kecepatan atau performa. Iklan dengan ukuran gambar yang besar atau iklan yang memerlukan waktu lama untuk diambil dari server dapat memperlambat waktu loading halaman. Hal ini terutama berlaku untuk iklan yang ditampilkan dalam format responsif, yang ukurannya dapat berubah berdasarkan resolusi layar pengguna.
Jika blog sering menampilkan iklan yang memerlukan waktu lama untuk dimuat, hal ini dapat menurunkan First Contentful Paint (FCP) dan Largest Contentful Paint (LCP), dua metrik penting dalam pengalaman pengguna yang diukur oleh Google PageSpeed Insights.
6. Iklan yang Terlalu Banyak di Halaman
Banyak pemilik blog tergoda untuk menampilkan terlalu banyak iklan di satu halaman untuk meningkatkan potensi pendapatan. Namun, terlalu banyak iklan justru bisa menurunkan performa blog secara signifikan. Setiap iklan tambahan yang dimuat memerlukan lebih banyak permintaan HTTP dan lebih banyak resource untuk ditampilkan dengan benar.
Selain memperlambat waktu pemuatan halaman, terlalu banyak iklan juga dapat mengganggu pengalaman pengguna, yang akhirnya dapat menurunkan jumlah kunjungan dan bounce rate (pengunjung yang keluar dari blog segera setelah membuka halaman).
7. Penurunan Skor Core Web Vitals
Google AdSense juga dapat mempengaruhi Core Web Vitals, yaitu sekumpulan metrik yang digunakan Google untuk mengukur pengalaman pengguna di sebuah situs web. Metrik ini mencakup LCP (Largest Contentful Paint), FID (First Input Delay), dan CLS (Cumulative Layout Shift). Jika iklan AdSense menyebabkan elemen halaman berpindah-pindah ketika iklan dimuat (layout shift), ini akan berdampak buruk pada skor CLS.
Iklan AdSense yang lambat dimuat juga bisa memperpanjang waktu LCP, karena elemen terbesar di halaman (seperti gambar atau judul) mungkin tertunda oleh proses pemuatan iklan.
Cara Mengatasi Penurunan Performa Blogger Karena Kode AdSense
Walaupun penurunan performa karena AdSense sulit dihindari sepenuhnya, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk meminimalkan dampaknya:
1. Menggunakan Lazy Loading untuk Iklan:
Fitur lazy loading memungkinkan iklan hanya dimuat ketika pengguna menggulir halaman ke bawah, mengurangi beban pada waktu pemuatan awal. Ini membantu halaman utama dimuat lebih cepat, karena elemen lain tidak terblokir oleh proses pemuatan iklan.
2. Mengurangi Jumlah Iklan di Halaman:
Menampilkan terlalu banyak iklan akan memperlambat halaman. Batasi jumlah iklan yang ditampilkan di satu halaman agar performa tetap terjaga dan pengalaman pengguna tidak terganggu.
3. Menempatkan Kode AdSense di Footer:
Menempatkan kode AdSense di bagian bawah halaman (footer) memungkinkan konten utama dimuat lebih cepat. Karena iklan dimuat setelah konten lain selesai, ini akan meningkatkan kecepatan render halaman.
4. Menggunakan Template Blog yang Dioptimalkan:
Pastikan bahwa template blog yang kamu gunakan sudah dioptimalkan untuk kinerja dan kecepatan. Template yang responsif dan ringan akan mengurangi beban pada sumber daya browser saat iklan dimuat.
5. Uji Performa Secara Berkala:
Gunakan alat seperti Google PageSpeed Insights atau GTMetrix untuk menguji performa blog secara berkala. Dari sini, kamu bisa melihat bagian mana yang menyebabkan penurunan performa dan mengambil tindakan yang tepat.
Memasang Google AdSense di blog adalah langkah yang baik untuk monetisasi, tetapi juga membawa tantangan dalam hal performa blog. Alasan kode AdSense menurunkan performa blog bervariasi, mulai dari penambahan permintaan HTTP eksternal hingga penggunaan sumber daya yang tinggi oleh iklan. Dengan menerapkan strategi optimasi seperti lazy loading, membatasi jumlah iklan, dan memilih template yang responsif, kamu bisa mengurangi dampak negatif ini dan menjaga kecepatan serta pengalaman pengguna yang baik di blogmu.
Comments
Post a Comment